Sebelum Muhammadiyah mengeluarkan fatwa larangan merokok ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah lebih dulu melakukannya beberapa tahun lalu pada Sidang Tahunan MUI di Padang Sumatera Barat. Saat itu saya belum terlalu memikirkannya karena pandangan saya MUI memang sudah sering mengeluarkan fatwa-fatwa yang menimbulkan kontroversi bahkan di internal MUI sendiri, seperti fatwa larangan Yoga, facebook, infotainment dan lain-lain. Kalo fatwa itu sih saya mungkin setuju-setuju saja, soalnya saya tidak pernah melakukan Yoga, facebook bisalah dicoba berhenti, infotainment lebih-lebih karena saya memang tidak suka, tapi kali ini FATWA LARANGAN MEROKOK dan MUHAMMADIYAH pula yang mengeluarkannya lho!…. Ckckckck.
Mungkin sobat-sobat yang tidak merokok akan dengan sangat gampang dan dengan semangat membara mengatakan “SETUJUUUU…..”, tapi sobat-sobat yang perokok pasti akan mencari-cari pembenaran dan menyalahkan orang-orang yang memberikan fatwa tersebut dengan berbagai macam argumentasi, seperti juga saya tentunya. Tapi yang saya heran Pak Amien Rais yang Mantan Ketua PP Muhammadiyah tidak sepakat adanya fatwa haram merokok. Ia mengaku kaget dengan dikeluarkannya fatwa haram rokok dari para ulama Muhammadiyah tersebut. “Kalau makruh memang oke” begitu kata Pak Amien. Ketika didesak, apakah Amien akan meminta penarikan fatwa tersebut ia mengatakan bukan menjadi kapasitasnya. "Saya hanya dapat bilang terkejut, karena ulama di dunia tidak ada yang mengharamkan rokok. Umat Islam juga diminta jangan sampai menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal," kata Pak Amien lagi. Hmmmm, ada yang membela para perokok nih, jangan-jangan Pak Amien perokok berat juga ya?....
Terus para ustadz-ustadz yang merokok gimana? Bukankah mereka lebih mengerti agama daripada kita-kita?, dimana-mana banyak tuh alim ulama yang merokok ya kan?. Tapi kalau dipikir-pikir sih memang ada benarnya juga fatwa ini, merokok kan gak ada manfaatnya, malah bisa mendatangkan macam-macam penyakit seperti kanker paru-paru, impotensi gangguan kehamilan dll, intinya mudharatnya lebih besar daripada kebaikannya. Jadi gimana dong??..... inilah yang saya sebut DILEMA….
Ladewa's Library
Memang betul-betul dilema... rokok memang tidak ada gunanya tapi kalau sudah kecanduan susah keluarnya. Saya sendiri memang tidak merokok. Karena saya tanamkan pada diri ini bahwa rokok itu pintu masuk segala mudarat. kalau sudah biasa merokok. pasti lebih mudah pake ganja, terus heroin, lanjut XtaCi, alkohol, mencuri, lacur dll. Ujungnya? minimal penjara atau parahnya ke kuburan.
Kalau mau keluar, sya pernah dengar tips bahwa harus berhenti merokok saat itu juga. jangan ditunda-tunda atau dikurangi frekuensinya. pokoknya berhenti TOTAL.
wah, aku juga baru posting ini mas... aku juga dilema, lha aku juga perokok berat. tapi dulu aku mulai merokok gara2 semua yang ada dikost juga merokok, akhirnya sakit2an. entah kenapa aku mangkel, benci banget, terus cobain rokok itu. eeh ga taunya aku jadi jarang sakit radang tenggorokan setelah ngerokok. Alhamdulillah.
Tapi masalahnya sekarang juga kecanduan... kayaknya ga bisa berhenti deh... tapi ko tiba2 difatwa HARAM... huff... wes, ga ngerti aku mau gimana juga...