Setelah melemparkan pesan kebencian lewat kaus bertuliskan : “Islam is of the Devil”, kini sebuah komunitas gereja di Amerika Serikat (AS), Dove World Outreach Center, akan menggelar “International Burn a Quran Day” (Hari Pembakaran Alquran Internasional), dalam rangka memperingati sembilan tahun tragedy WTC, serangan 11 September 2001. Lewat kampanye di sejumlah media maya, seperti Facebook dan Youtube, Pendeta Terry Jones mengajak orang untuk ikut mendukung gerakan tersebut. Dimana, lebih dari 1.500 anggotanya mengklik tombol “like” di Facebook dan jumlah tersebut diperkirakan terus bertambah menjelang hari pelaksanaannya.

Aksi Provokasi yang dilakukan Pendeta Florida Terry Jones, diungkapkan dalam sebuah wawancaranya dengan CNN, dengan mengatakan bahwa “Islam adalah setan, dimana agama Islam menyebabkan jutaan orang untuk masuk neraka, agama menipu, agama kekerasan. Pernyataan tersebut senada dengan ditulisnya dalam sebuah buku yang berjudul “Islam adalah setan”. Jones menyerukan kepada umat Kristen untuk membakar kitab suci umat Islam tersebut pada pukul 06.00-09.00 pagi, tanggal 9 September mendatang berdekatan dengan perayaan hari Raya Idul Fitri bagi umat Islam. Gagasan ini merupakan ide paranoid dan Islam Phobia yang sedang melanda Amerika akibat dari pemahaman yang sempit mengenai Islam.

Survei yang dilakukan Gallup Center for Muslim Studi menunjukkan bahwa 4 dari 10 orang Amerika mengalami prasangka anti-muslim. Dalam penelitian tahunan yang dirilis menunjukkan bahwa 58 persen orang AS mengatakan bahwa banyak diskriminasi yang terjadi akibat dari Islam phobia terhadap Muslim AS. Sedangkan menurut survei Pew, kepercayaan di kalangan warga AS bahwa Islam mendorong kekerasan telah mengalami fluktuasi pasca tragedy WTC. Pada tahun 2007, 45 persen orang AS berpendapat bahwa Islam lebih mungkin mendorong kekerasan daripada agama lain. Dimana, angka tertinggi dari kelompok yang mengatakan bahwa Islam mendorong kekerasan adalah Republikan Konservatif, yaitu sebanyak 68 persen.

Fakta tersebut visa dilihat dari artikel Elaine Sciolino, “A Voice to Calm the Angry Americana” yang dimuat New York Times, dimana seorang pembaca dari Montana menulis, “Saya benci kalian semua (Muslim) serta agama dan ajarannya. Dimana, akan terjadi konflik besar di masa depan, suatu pertempuran yang dahsyat di antara agama kalian (Islam) dengan agama kami (Kristen). Seorang pembaca lainnya bernama Tom menulis, “Saya ini warga AS. Saya tidak sabaran menunggu, sehingga kami tidak perlu lagi berurusan dengan kalian (Muslim).”

Pasca peristiwa 11 September 2001, Pemerintah AS tidak memberikan visa bagi sejumlah cendikiawan Muslim yang dicurigai memberikan dukungan pada kelompok-kelompok yang dianggap teroris. Kasus di setiap bulan Ramadhan, dimana sejumlah cendikiawan dan ulama dari luar negeri yang diundang untuk berceramah dan menjadi imam shalat Tarawih tidak mendapatkan izin masuk, bahkan yang sudah berada di AS kemudian dideportasi. Kondisi ini berimbas pada rencana kegiatan secara keseluruhan, sehingga jadwal yang telah disusun oleh sejumlah pusat kegiatan Islam selama Ramadhan harus diubah.

Kasus cendikiawan muslim Tariq Ramadhan juga tak diizinkan masuk. Pemerintah AS menuduh Ramadhan telah memberikan donasi sebesar  600 Euro ke sebuah lembaga kemanusiaan resmi di Perancis. Pada 2005 lalu cendikiawan Muslim asal Inggris, Zaki Badawi yang tidak diizinkan masuk ke AS dan tertahan di Bandara John F Kennedy, New York. Meskipun tujuannya ke AS memberikan kuliah tentang hukum dan agama di Chautauqua Institution.

Huntington dalam tesis The Clash of Civilization, menulis bahwa setelah Perang Dunia II berakhir maka peradaban barat akan menghadapi ancaman dari peradaban Islam. Pemikiran tersebut berdasarkan logika, “Islam has bloody borders” (Perbatasan negeri-negeri Islam berlumur darah). Senada dengan Huntington, Charles E Carlson dalam “Attacking Islam” menyatakan setelah “bahaya merah” (komunisme) berakhir, maka “bahaya hijau-lah” (Islam) yang akan menjelma menjadi ancaman barat. Ironisnya lagi, BenyBenjamin R barber merendahkan istilah “Jihad” sebagai nafsu kesukuan yang liar (Tribalism).

Jack Miles, mantan penasehat senior kepresiden AS dan anggota Dewan Kebijakan International untuk Pacific (Pacific Council on International Policy), dalam tulisannya yang dimuat pada awal 2002 menyatakan bahwa the Islamic Civilization, sebagai darah islam merupakan satu-satunya peradaban yang bisa mengancam Barat (Western Civilization). Seperti Huntington, Miles juga menyebut bahwa sepanjang sejarah, peradaban Islam telah menggariskan perbatasan yang berdarah-darah. Miles menyodorkan sejumlah kasus peperangan yang melibatkan Islam guna meyakinkan pembacanya.

Dalam bukunya American and Political Islam: Clash Civilization or Clash of Interest karya Fawas A Gerges, berbagai tesis yang dikemukakan dalam buku-buku karya penganut paham konfrontalis menjadikan Islam sebagai ancaman dunia. Dimana, kaum konfrontalis menggambarkan Islam anti-demokrasi dan anti-Barat, Islamis terlahir sebagai perebut kembali kekuasaan (irredentist).

Dengan menganggap Islam politik sebagai utopis yang radikal, mereka meyakini bahwa persaingan antara Islam dan Barat bukan Cuma urusan materi dan kepentingan politik, tetapi pertarungan budaya dan peradaban. Dengan menganggap Islam politik sebagai utopis yang radikal, mereka meyakini bahwa persaingan antara Islam dan Barat bukan Cuma urusan materi dan kepentingan politik tetapi pertarungan budaya dan peradaban.

Para intelektual konfrontalis meyakini bahwa Islam-lah yang akan memicu benturan peradaban, mendapat dukungan publikasi sangat luas oleh industri media Amerika. Sedangkan, buku-buku karya para cendikiawan, seperti Noam Chomsky, Esposito, Edward Said, atau pun Wilfred Contwald Smith yang punya pemahaman tentang Islam, lebih akomodatif bahwa Barat dan Islam harus bekerjasama dalam membangun peradaban dunia di abad 21, tidak mendapat tempat di media. Kondisi ini menyebabkan terjadinya bias bagi warga A.S, sehingga memicu gelombang Islam Phobia di Amerika.

Oleh : Aspiannor Masrie (Sekretaris Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP Unhas)

0 komentar

Posting Komentar

Berikan komentar anda tentang artikel di atas, komentar yang tidak sopan/spam tidak akan dipublikasikan :

.

http://Link-exchange.comxa.com literatur islam, info software dan hardware, tips blogger, syiah sesat, sejarah islam nusantara Kostenlose Backlinks bei http://www.backlink-clever.de

Subscribe here