IKHLAS GEMINI :
Paham La ilaha illallah
Diunggah melalui Facebook Seluler.
Untuk menjadikan umat ini sbg umat yg mulia dn kokoh didunia, umat yg berhasil meraih kebahagiaan dn keridlaan Allah diakhirat ialah harus bermula dari "La ilaha illallah", setiap perkumpulan hendak'y atas dasar aqidah ini. Tidak diragukan lg di dlm kata2 "La ilaha illallah" terdapat ilmu yg sangat agung, yaitu bhw pengertian "La ilaha illallah" bukanlah sprti apa yg kita gambarkan, ada adakan dn khayalkan akan tetapi hrs diartikan sprti apa yg diinginkan dn dijelaskan oleh Allah. Hal ini saya katakan krn byk sekali org yg beriman kpd "La ilaha illallah" mengatakan bhw kata2 itu berarti setiap alam ini adlh "ilah" (tuhan) dan "rab" yg satu; mereka mengatakan "kami termasuk org2 yg bertauhid,kami adlh pengikut La ilaha illallah, namun yg sebenar'y mereka adlh org2 yg paling kotor hati'y dn paling syirik, karena mereka maksudkan dgn ilah adlh "wihdatul wujud".
Diantara umat islam ini juga ada perselisihan pendapat tentang pengertian "La ilaha illallah". Sebagian dari mereka meyakini bhw Tuhan adlh arti yg abstrak, tidak memiliki hakekat dn tempat; mereka mengatakan: "Tuhan tidak berada diatas,bawah,kanan,kiri dn juga tidak didepan,belakang bahkan tidak di dlm alam atau diluar'y. Menurut mereka tuhan tidak memiliki tempat, sedangkan yg bersemayam diatas arsy adlh Jibril, atau Nabi Muhammad saw, menurut sebagian pendapat. Maha Tinggi Allah dr apa2 yg mereka katakan. Kita hrs beriman kepada Allah dgn sifat2-Nya yg ada dalam kitab-Nya dn hadits2 Nabi Muhammad, yakni bhw bertauhid hendak'y sesuai dengan cara yg telah dijelaskan dalam Al-Qur'an dan sunnah.
CHANDRA PRASETYO :
Apa arti akal? Apakah anda brakal? Kalau brakal hrs tau penciptaan akal. Yg anda mksd diatas bkn smua di dunia adalah tuhan tp cermin dari tuhan (cahaya ilahi yg brpendar). Tuhan ada disegala penjuru. Bkn dikiri,kanan,atas,bwh,luar,dalam,langit bhkn diarsy krn tuhan tdk mempunyai arah. Jika anda menentukan arah maka tuhan trbatas. Kita hrs berpegang dgn al-quran n sunnah (ahlul bait nabi). Jgn menulis sesuatu yg dpt menjerumuskan krn tdk ada hukum jika benar dpt 2 pahala n jika salah dpt 1 pahala. Maaf,bkn sok pintar. Salam...
LADEWA MOHAMMAD ZAEEN :
@Chandra : Berpegang pada al-qur'an dan sunnah tolong disertakan ayat atau haditsnya, yang benar adalah Allah itu ada di langit diatas Arsy, diatas semua mahlukNya. Akan tetapi ilmuNya ada dimana-mana (meliputi segala sesuatu).Hal ini sebagaimana disebutkan didalam beberapa ayat Al Qur’an,hadits-hadits Nabi Shalallahu alaihi wa sallam ,ijma’ dari pendahulu umat ini.Sebgaimana contoh adalah firman Allah:
"Artinya : Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arasy [Surat Al A’raf:54]
Didalam Al Qur’an ayat ini tersebut pada 6 tempat. Yang dimaksud dengan 'bersemayam" ialah pada ketinggian atau berada diatas Arsy sesuai dengan keagungan Allah. Tidak ada yang dapat mengetahui BAGAIMANA bersemayamnya itu
CHANDRA PRASETYO :
@ladewa: maaf saudaraku. Kita terlepas dari hadist krn saat ini sdh trlalu banyak hadist2 palsu. Anda mengatakan allah diketinggian dan berada di arsy (singgasana) itu artinya anda telah membatasi allah. Bknkah Dialah Sang Maha. Jika anda memahami bhw allah dilangit, di arsynya dan memantau apa2 yg kalian lakukan, itu artinya allah anda samakan ... seperti raja. Krn langit menunjukkan arah keatas.
Al-quran dan sunnah dari ahlul bait keturunan nabi. Coba anda kaji kitab2 yg anda baca. Bknkah ada pertentangan disana? Coba anda baca dan kaji kisah sahabat tp anda hrs yakini kebenaran yg anda dptkan. Tdk semua sahabat benar saudara. Contoh kecil: jika anda akan meninggal, siapa yg akan anda berikn semua apa yg anda punya. Apakah sahabat atau anak anda? Apakah anda yakin sahabat jujur dan benar sebenar2nya? Siapa yg anda percaya, anak anda atau sahabat anda? Bknkah ada sahabat yg berpaling? Dan satu lg saudara, tdk ada hukum benar dpt 2 pahala dan jika salah dpt 1 pahala. Benar yah benar dan salah yah salah. Jgn mau dibodohi dgn sejarah yg tertutup. Tolong kaji apa2 yg anda akan yakini. Krn tdk akan ada yg dpt mengulang semua itu. Maaf,tdk ada mksd utk sok pintar. Tp mari kita sama2 kaji sejarah ini dari akar. Agar kita dpt tau kebenaran yg sebenar2nya. Salam...
LADEWA MOHAMMAD ZAEEN :
@Saudara chandra : Coba perhatikan baik2 ulasan saya diatas, saya tidak menyajikan hadits karena saya yakin anda tidak akan percaya dengan hadits2 sunni jadi yg saya sajikan di atas adalah Ayat Al-Qur'an (surat Al A'raf:54). Jadi apakah anda masih meragukan Al-Qur'an. Jika hadits anda golongan yg mengaku ahlul bait menyatakan sebaliknya (Allah ... bukan di atas Arsy) maka hadits2 yg anda kaji wajib dipertanyakan, bahkan ditolak. Berbeda dengan hadits yg kami yakini kebenarannya "Tidakkah kalian mau percaya kepadaku padahal aku adalah kepercayaan dari Tuhan yang ada di langit.” [Bukhari no.4351 kitabul Maghazi ;Muslim no.1064 Kitabuz Zakat]". Tidakkah hadits ini sejalan dengan ayat tadi? jadi sekali lagi perhatikan baik-baik sebelum anda berkomentar.
CHANDRA PRASETYO :
@ladewa: maaf, jaringannya lg ga baik. jika penjelasan anda seperti itu brarti anda bkn sunni atau syiah krn ke 2 nya tdk mempertentangkn itu. Jika anda menyebut diri anda sunni maka anda bkn sunni yg asli. Syiah tdk pernah mempertentangkan al-quran krn al-quran itu satu dan tdk berbeda. Kecuali jika mereka mengubah artinya krn didlm al-quran memiliki beberapa lapis arti sesuai dgn pemahaman org yg membacanya. Maaf.
>. keyakinan kalian bahwa Tuhan bersemayam di ‘arsy.
manakah yang berjarak lebih dekat ke ‘arsy : seseorang dalam keadaan berdiri atau sujud?Coba kalian pikirkan, manakah yang berjarak lebih dekat ke ‘arsy :
seseorang dalam keadaan berdiri atau sujud? Sudah tentu berdiri lebih dekat ke ‘arsy. Jadi apabila kalian berpendapat bahwa Allah bersemayam di ‘arsy, maka dimanakah hadits yang mengatakan, “Paling dekatnya kedudukan seorang hamba dengan Tuhannya adalah apabila dia dalam keadaan sujud”.
>. Sebelum Allah ciptakan semua makhluq (zaman azali)…..semua makhluq tdk ada (langit,arsy,tempat, ruang,arah,cahaya, atas,bawah….smua makluq tdk ada,karena Allah blm ciptakan…..) pada saat itu dimana Allah?... Lihat Selengkapnya
dan setelah Allah ciptakan semua makhluq (langit,arsy,arah,tempat dsb), dimana allah?
>. Ingat : Sifat allah tetap tdk berubah..sifat allah tdk sama dgn makhluq
kenapa kalian solat masih menghadap kekiblat, katanya Allah diatas?
>. ingat Langit Hanyalah kiblat Do’a….bukan tempat bersemayam Allah….
ingat : Allah ada tanpa tempat dan arah.
“Dan kalau engkau bertanya kepada mereka siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menjadikan matahari dan bulan, mereka akan menjawab: Allah. Maka: Bagaimana kamu berpaling daripada kebenaran?” (Al Ankabut:61).
Rasulullah bersabda: “Allah ada pada azal (keberadaan tanpa permulaan) dan belum ada sesuatupun selain-Nya”. (H.R. al Bukhari, al Bayhaqi dan Ibn al Jarud).
Makna hadits ini bahwa Allah ada pada azal (keberadaan tanpa permulaan), tidak ada sesuatu (selain-Nya) bersama-Nya. Pada azal belum ada angin, cahaya, kegelapan, ‘Arsy, langit, manusia, jin, malaikat, waktu, tempat dan arah. Maka berarti Allah ada sebelumterciptanya tempat dan arah, maka Ia tidak membutuhkan kepada keduanya dan Ia tidak berubah dari semula, yakni tetap ada tanpa tempat dan arah, karena berubah adalah ciri dari sesuatu yang baru (makhluk).
Al Imam Abu Hanifah dalam kitabnya al Fiqh al Absath berkata: “Allah ta’ala ada pada azal (keberadaan tanpa permulaan) dan belum ada tempat, Dia ada sebelum Menciptakan makhluk, Dia ada dan belum ada tempat, makhluk dan sesuatu dan Dia pencipta segala sesuatu”.
Al Imam Fakhruddin ibn ‘Asakir (W. 620 H) dalam risalah aqidahnya mengatakan : “Allah ada sebelum ciptaan, tidak ada bagi-Nya sebelum dan sesudah, atas dan bawah, kanan dan kiri, depan dan belakang, keseluruhan dan bagian-bagian, tidak boleh dikatakan “Kapan ada-Nya ?”, “Di mana Dia ?” atau “Bagaimana Dia ?”, Dia ada tanpa tempat”. Maka sebagaimana dapat diterima oleh akal, adanya Allah tanpa tempat dan arah sebelum terciptanya tempat dan arah, begitu pula akal akan menerima wujud-Nya tanpa tempat dan arah setelah terciptanya tempat dan arah. Hal ini bukanlah penafian atas adanya Allah.
Al Imam al Bayhaqi (W. 458 H) dalam kitabnya al Asma wa ash-Shifat, hlm. 506, mengatakan: “Sebagian sahabat kami dalam menafikantempat bagi Allah mengambil dalil dari sabda Rasulullah: “Engkau azh-Zhahir (yang segala sesuatu menunjukkan akan ada-Nya), tidak ada sesuatu di atas-Mu dan Engkaulah alBathin(yang tidak dapat dibayangkan) tidak ada sesuatu di bawah- Mu” (H.R. Muslim dan lainnya). Jika tidak ada sesuatu di atas-Nya dan tidak ada sesuatu di bawah-Nya berarti Dia tidak bertempat”.
Maaf sy tdk ingin brdebat panjang krn ini adalah pendapat ahlul sunnah. Jd coba anda pikirkan apakah anda msh meyakini diri anda sunni yg asli? Krn sunni n syiah sama dlm memahami ini. Salam...
LADEWA MOHAMMAD ZAEEN :
Maaf saya tadi offline, saya kaget melihat banyak sekali penjelasan yg ada buat yg hanya berdasarkan logika anda. Saya akui retorika anda bagus dan pandai menyusun kata seperti halnya orang2 syiah yang lain. Anda terlalu membuang waktu anda dengan mengetik begitu banyak huruf yg hanya menyajikan hasil imajinasi anda serta hadits2 yg tidak tau dari mana asalnya, dan juga menyajikan ayat2 yang tidak relevan dengan pembahasan kita. Begini saja, jika anda berpegang kepada Al-Qur'an seperti yg anda katakan tadi, bagaimana dengan ayat di atas tadi. APakah itu masih kurang? OK saya tambah,
Allah SWT berfirman :
"Artinya : Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang?, Atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku" [Surat Al Mulk:16-17]. Kalau masih kurang nanti saya tambah lagi. Apakah pengertian anda tentang Arsiy? jangan berfikiran bahwa langit yg disebutkan dalam ayat itu seperti langit yg anda tatap setiap hari, anda terlalu sempit dalam memaknai sesuatu. Arsiy dalam hal ini adalah ketinggian yg sesuai dengan keagungan Allah yg tidak bisa dijangkau oleh fikiran manusia. Jadi jangan pernah mengandalkan kepintaran anda mencoba untuk membayangkan mencari setinggi apa? tepatnya dimana? atau apalah. Anda hanya semata-mata mengandalkan logika dan mengabaikan firman2 Allah sebagaimana yg saya utarakan tadi. Saya memang kurang pandai dalam berkata2 tapi Insya Allah saya selalu merujuk pada Al-Qur'an. Maaf....
Meneliti tentang iblis (gaib) saja manusia takan bisa apalagi mengusik keberadaan ALLAH SWT sang pencipta. Semua itu takan bisa dipelajari dgn ilmu/ teknologi apalagi logika (kesimpulan sendiri).
Kita yakini saja menurut keyakinan kita masing2 dan semoga kita slalu dlm lndungan NYA.