Syi'ah adalah kelompok aliran aqidah yang secara umum menyimpang dari aqidah Ahlussunnah wal jamaah. Di dalam tubuh syi'ah sendiri ada banyak sekte dan pecahan. Diantaranya yang paling terkenal adalah Syi'ah Imamiyah atau Syi'ah imam 12.
Penyimpangan Aqidah
Meski latar belakang awal mula berdirinya lebih merupakan masalah politis, namun pada perkembangan berikutnya, kelompok Syiah berkembang menjadi sebuah paham aqidah tersendiri yang menyimpang. Penyimpangan itu bila disimpulkan antara lain :
Padahal di zaman para shahabat, syiah yang sesat seperti ini belum lagi muncul. Bahkan Hasan dan Husein serta Ali Zaenal Abidin yang sering mereka klaim sebagai imam mereka pun tidak tahu menahu dengan ulah syiah sesat ini. Syiah yang sesat ini baru muncul jauh di kemudian hari setelah generasi para shahabat dan sebagian tabi'in telah meninggal. Aktor intelektual di belakang syiah sesat ini tidak lain adalah Abdullah bin Saba' yang dalam sejarah otentik terbukti menjadi provokator di wilayah-wilayah Islam. Dia telah menyebarkan fitnah, berita bohong, kebencian kepada para shahabat serta paham yang merusak. Dia tidak lain adalah yahudi Yaman yang berpura-pura masuk Islam.
Identitas keyahudiannya sangat menonjol ketika dia mengajarkan tentang imam yang akan muncul (raj'ah), tidak mati, menjadi raja di bumi, mengetahui apa yang tidak diketahui orang dan lain-lain. Ini tidak lain berakar pada paham yahudi, agama yang dipeluknya masih diakuinya bahwa selama ini dia masih beragama yahudi.
Ali bin Abi Thalib sendiri sebagai tokoh yang dijadikan umpan oleh Abdullah bin Saba' untuk memunculkan konflik di antara para shahabat, bukan tidak tahu ulahnya. Bahkan Ali bin Abi Thalib sendiri yang berkehendak untuk membunuhnya. Namun atas nasehat dari Abdullah bin Abbas, musuh islam itu tidak jadi dibunuh namun di buang ke Madain. Sosok Abdulah bin Saba' oleh para pengikut fanatik syiah sering dikabur-kaburkan dan dengan segala argumentasi mereka mengatakan bahwa Abdullah bin Saba' adalah tokoh fiktif serta sekedar tokokh rekaan musuh-musuh syiah. Padahal sejarah dunia telah mengenal sosok ini dengan beragam ulahnya meski mereka memungkiri dengan berbagai dalih.
Wallahu A'lam Bish-Showab
Penyimpangan Aqidah
Meski latar belakang awal mula berdirinya lebih merupakan masalah politis, namun pada perkembangan berikutnya, kelompok Syiah berkembang menjadi sebuah paham aqidah tersendiri yang menyimpang. Penyimpangan itu bila disimpulkan antara lain :
- Sekte Sabaisme dalam Syiah berkeyakinan bahwa Jibril salah menurunkan wahyu kepada Muhammad, seharusnya kepada Ali bin Abi Thalib.
- Mereka memiliki mushaf Al-Quran versi mereka sendiri yang isinya tidak sama dengan mushaf yang dikenal sekarang ini. Kulaini menjelaskan dalam bukunya "Al-Kafi" bahwa Ja'far Shodiq berkata,"Kami mempunyai mushaf Fathimah. Sebuah mushaf yang isinya seperti Al-Quran kalian 3 kali. Demi Allah, tidak ada satu huruf pun isinya dari Al-Quran kalian".
- Mereka meyakini bahwa imam mereka ada 12 dan semuanya memiliki mukjizat seperti Nabi dan telah diberi wasiat dan rahasia ajaran Islam. Sehingga mereka berhak menerangkan ajaran Islam yang orang lain tidak diberitahu menjadi rahasia mereka sendiri. Mereka yakin bahwa para imam itu dititipi ilmu oleh Rasulullah SAW untuk menyempurnakan syariat. Tidak ada perbedaan antara imam dengan Rasulullah SAW kecuali bahwa Rasulullah SAW menerima wahyu.
- Para imam itu diyakini berada pada derajat ma'shum yang tidak mungkin berdosa dan terpelihara dari segala kesalahan, kelalaian serta dosa-dosa baik besar atau kecil.
- Mereka meyakini bahwa imam mereka yang ke-12 sedang ghaibah (menghilang) ke dalam sebuah gua di Samara (surro man ra'a), sebuah kota kecil di Iraq dekat sungai Tigris utara Baghdad. Suatu hari nanti imam ke-12 itu akan muncul lagi (roj'ah). Karena itu sekarang setiap ba'da maghrib mereka rajin berdiri di pintu gua bahkan menyediakan sebuha kendaraan untuk pergi. Perbuatan ini terus berlangsung tiap malam. Harapan mereka imam itu akan datang untuk memenuhi keadilan sebagaiman bumi sedang dipenuhi dengan kekejaman dan kezoliman. Imam ke-12 ini juga akan melacak lawan-lawan syiah sepanjang sejarah.
- Dalam menyebarkan paham yang sesat seperti ini senjata andalan mereka adalah TAQIYAH, yaitu siasat berbohong dan menyembunyikan sementara inti ajaran mereka dan identitas aqidah mereka sehingga orang mengira apa yang mereka ajarkan itu sesuai dengan aqidah mereka sebelumnya. Saat orang-orang itu sudah percaya dan bertambah taat, baru identitas asli ajaran mereka dibenamkan. Karena itu semua fakta yang kami sampaikan disini pasti tidak ada satupun yang mereka akui. Mereka punya seribu satu macam cara untuk mengingkari fakta-fakta ini, karena mereka punya prinsip taqiyah. Sehingga orang-orang awam yang sebelumnya sudah paham tentang sesatnya syiah akan berbalik menjadi pembelanya. Senjata ini benar-benar ampuh untuk memperdaya generasi muda Islam yang ilmu sejarahnya dangkal dan wawasannya sempit.
- Salah satu daya tarik mereka untuk mencari pendukung adalah 'fasilitas' kawin mut'ah atau kawin kontrak. Hakikatnya tidak lebih dari pelacuran yang diberi kemasan agama. Dengan beragam dalih, mereka menghalalkan zina seperti ini. Memang sejarahnya, Rasulullah SAW pernah membolehkan nikah mut'ah, namun setelah itu dilarang secara total dan hukumnya dinasakh. Semua shahabat dan para ahli ilmu sepakat bahwa mut'ah itu telah diharamkan Allah selamanya. Oleh kelompok syiah, nikah seperti ini dibolehkan dan menjadi salah satu pesona dan daya tarik buat mereka yang suka zina.
- Mereka juga memiliki hari raya yang lebih mereka hormati dari Idul Fithri dan Idul Adha, yaitu hari raya Ghadir Khom. Selain itu mereka juga mengagungkan hari raya Nairuz, hari raya agama majusi penyembah api. Juga hari raya tanggal 9 Rabiul Awwal sebagai hari raya 'bapak' mereka, Abu Lu'lu'ah. Abu Lu'lu'ah adalah orang yang berhasil membunuh Umar bin Al-Khattab.
- Kebencian mereka kepada para sahabat Nabi dan mengatakan mereka berdosa telah merampas khilafah dari Ali bin Abi Thalib. Sebagian syiah malah mengkafirkan para shahabat Nabi radhiyallahu anhum. Sebaliknya mereka mengagungkan ahlul bait atau keluarga nabi. Ahlul bait ini adalah para shahabat nabi yang utama, tetapi oleh kelompok syiah ini, ahlul bait diseret-seret masuk dalam perangkap aqidah mereka, sehingga seolah-olah antara ahlul bait dengan shahabat yang lain ada pemisah dan permusuhan.
Padahal di zaman para shahabat, syiah yang sesat seperti ini belum lagi muncul. Bahkan Hasan dan Husein serta Ali Zaenal Abidin yang sering mereka klaim sebagai imam mereka pun tidak tahu menahu dengan ulah syiah sesat ini. Syiah yang sesat ini baru muncul jauh di kemudian hari setelah generasi para shahabat dan sebagian tabi'in telah meninggal. Aktor intelektual di belakang syiah sesat ini tidak lain adalah Abdullah bin Saba' yang dalam sejarah otentik terbukti menjadi provokator di wilayah-wilayah Islam. Dia telah menyebarkan fitnah, berita bohong, kebencian kepada para shahabat serta paham yang merusak. Dia tidak lain adalah yahudi Yaman yang berpura-pura masuk Islam.
Identitas keyahudiannya sangat menonjol ketika dia mengajarkan tentang imam yang akan muncul (raj'ah), tidak mati, menjadi raja di bumi, mengetahui apa yang tidak diketahui orang dan lain-lain. Ini tidak lain berakar pada paham yahudi, agama yang dipeluknya masih diakuinya bahwa selama ini dia masih beragama yahudi.
Ali bin Abi Thalib sendiri sebagai tokoh yang dijadikan umpan oleh Abdullah bin Saba' untuk memunculkan konflik di antara para shahabat, bukan tidak tahu ulahnya. Bahkan Ali bin Abi Thalib sendiri yang berkehendak untuk membunuhnya. Namun atas nasehat dari Abdullah bin Abbas, musuh islam itu tidak jadi dibunuh namun di buang ke Madain. Sosok Abdulah bin Saba' oleh para pengikut fanatik syiah sering dikabur-kaburkan dan dengan segala argumentasi mereka mengatakan bahwa Abdullah bin Saba' adalah tokoh fiktif serta sekedar tokokh rekaan musuh-musuh syiah. Padahal sejarah dunia telah mengenal sosok ini dengan beragam ulahnya meski mereka memungkiri dengan berbagai dalih.
Wallahu A'lam Bish-Showab
Dirangkum oleh Ladewa dari berbagai sumber.
saya sik bingung mas sama sunnu dan syi'ah... Setahu saya, Syiah tu emang pengikutnya Ali. Tapi kata Syiah, Sunni telah menghapus beberapa bagian dari Al-Qur'an... huff... bingung...
Wallahu 'alam....
Oh iya, blognya udah siip abis... daripada yang kemaren masih berantakan.. hehehee... ;-)
ayo tetep semangat posting!! :D
di SD kita dikenalkan 5 agama.
SMP mulai tahu bedanya NU dengan Muhammadiyah
Agresi Irak. Kenal lagi Syah, Sunni, Kurdi
Agresi Palestina, Kenal juga Hizbullah, Hamas, fatah.
di indonesia ada juga HTI, FPI, dll..
Kemarin adalagi Lia Eden, dll..
Belum disebut semuanya... Apa sekarang sudah cukup 72 golongan
Kapan ISLAM bisa maju dan berkembang besar kalau terpecah terus. Kita lagi dimanfaatin..
Mudah-mudahan kita semua masuk di golongan yang selamat......
abdullah bin saba bin fulan bin fulan bin fulan(?)..
itu tokoh fiktif yang selalu di jadikan dasar mendeskreditkan syiah..
tulisan di atas sangat tidak ilmiah dan tanpa dasar...
seharusnya anda malu menaruh tulisan di atas dalam blog anda...
silahkan cari nasab dari abdullah bin saba kalau anda bisa untuk mencari kepastian keberadaan abdullah bin saba?...
anda berani menulis, anda harus berani mempertanggungjawabkan...
kalau tidak anda sesat dan menyesatkan orang lain...siap menanggung akibatnya?
Terima kasih berkunjung disini. Abdullah bin Saba? anda menganggapnya fiktif berarti anda pasti pengikut syiah yg baru belajar. Dari kitab2 ahlussunnah banyak sekali membahas tokoh ini, tapi saya tdk akan menggunakan kitab2 ahlussunnah krn pasti anda akan menolaknya. Bahkan di kitab2 orang2 Syiah sendiri banyak membahas Abdullah bin Saba a.l.:
Al Kisysyi dalam kitabnya Ar-Rijal 1/324 meriwayatkan dari Muhammad bin Qauluwiyah ia berkata, telah menceritakan kepadaku Sa’d bin Abdillah ia berkata, telah menceritakan kepadaku Ya’qub bin Yazid dan Muhammad bin ‘Isa dari Ali bin Mihziyar dari Fudhalah bin Ayyub al-Azdi dari Aban bin Utsman ia berkata, “Aku mendengar Abu Abdillah berkata, ‘La’nat Allah atas Abdullah bin Saba’, sesungguhnya ia meyakini adanya sifat ketuhanan pada diri Amirul Mukminiin (Ali), padahal demi Allah! Amirul Mukminin hanyalah seorang hamba yang taat.”
Demikian pula Al Qummi dalam kitabnya Al Khishal meriwayatkan seperti diatas dengan sanad yang berbeda.
Saya tidak bisa membahas panjang lebar di kolom komentar ini karena akan terlalu panjang. Insya Allah nanti akan saya tulis tentang Abdullah bin Saba yg anda anggap tokoh fiktif ini di artikel baru saya. Wassalam