Bagi seorang yang ingin mengetahui kesesatan sebuah paham atau kelompok hendaknya dia mengetahui terlebih dahulu mana pemahaman yang benar dan mana pemahaman yang salah. Banyak kita saksikan seseorang kebingungan bila dia mendengar atau membaca pernyataan bahwa : Ini adalah pemahaman yang sesat dan itu adalah pemahaman yang menyeleweng! Mengapa dia bingung. Hal itu terjadi tidak lain karena dia belum mengetahui perkara yang benar dan yang salah. Kebingungan ini tidak hanya melanda orang awam saja. Akan tetapi para pelajar, mahasiswa, dan kalangan intelek pun mengalami hal yang sama. Untuk itu sudah seharusnya seorang itu terlebih dahulu mengetahui kebenaran sehingga bila diajak berbicara tentang firqah-firqah sesat semacam syi’ah, mu’tazilah, jahmiyah, dan lain-lainnya tidak akan merasa heran. Begitu juga berkaitan dengan tema yang akan kita angkat kali ini tentang jamaah tabligh. Sudah semestinya seorang Muslim mempelajari kebenaran yang terdapat pada manhaj Ahlus Sunnah wal Jamaah dan bagaimana sikapnya terhadap jamaah ini. Berpenampilan zuhud. Berjalan ke sana kemari. Bergerombol. Ada yang menenteng kompor. Ada yang berjalan telanjang kaki. Mengajak orang-orang ke masjid. Mereka jama’ah (firqah) Tabligh. Ada apa lagi dengan mereka? Tidakkah cukup satu edisi membicarakan tentang mereka? Tidakkah merasa bosan? Apakah orang yang berdakwah, mengajak ke masjid dan rajin beribadah itu dikatakan sesat? Beranikah engkau menyatakan mereka sebagai orang yang sesat?! Itulah permasalahannya! Apakah kita tega untuk menyatakan sesat orang yang memang telah dikatakan sesat oleh para ulama kaum muslimin?! Apakah kita tetap lebih mendahulukan perasaan kita daripada ilmu yang menerangkan siapa mereka sebenarnya di balik baju kezuhudannya?! Apakah kita ragu mengatakan sesat orang yang memang sesat tetapi menutupi kesesatannya dengan berpura-pura zuhud??
Apakah kita ragu untuk membela agama Allah dari kerusakan yang mereka lakukan melalui baju tadi? Ataukah kita malah menyalahkan orang yang menerangkan tentang kesesatan mereka? Di edisi ini kita akan menambah ilmu tentang kesesatan mereka, bukan untuk mengikuti mereka. Tapi untuk berhati-hati. Sebagaimana yang dikatakan oleh seorang penyair:
Aku mengetahui kejelekan bukan untuk mengikutinya.
Akan tetapi untuk berhati-hati!
Karena siapa yang tidak mengetahui kejahatan,
dia akan terperosok ke dalamnya.
Akan tetapi untuk berhati-hati!
Karena siapa yang tidak mengetahui kejahatan,
dia akan terperosok ke dalamnya.
Setelah Anda mempelajari ‘aqidah ahlus sunnah yang benar, akan tampak kesalahan besar yang mereka lakukan. Kalau anda belum mempelajarinya, maka anda akan menganggapnya enteng dan biasa-biasa saja.
Anda yang penasaran dengan seluk beluk dan segala yang berhubungan dengan JAMAAH TABLIGH silahkan baca penjelasan lengkapnya dengan mendownload gratis ebooknya disini.
0 komentar